Total Tayangan Halaman

Jumat, 08 Oktober 2010

Iman yang Titik-titik …

Yang Islam belum tentu beriman..
Yang beriman kebanyakan membisu
Yang disanjung biasanya culas
Yang tidak culas biasanya di cuekin
Yang istiqomah tak berduit
Yang berduit hobinya main kuntit

Yang faham agama tak mau berjihad
Yang mau berjihad tak faham agama
Yang berilmu luas tak pernah punya waktu
Yang punya waktu berilmu terbatas
Yang berjalan penuh kedengkian diagungkan
Yang penuh kasih sayang dipinggirkan

Dulu Muawiyah berkuasa
Lalu diruntuhkan Abbasyiah
Khalifah dihancurkan Dinasti
Dinasti diluluhkan Kesultanan
Kesultanan dihuni penjilat kekuasaan
Musuh dalam selimut menggulung di tengah malam

Islam digadaikan demi harta dan keturunan
Iman diletakkan di pojok masjid yang gelap
Yang mencerai berai disanjung dipuja
Yang mempertahankan keimanan dimusuhi
Kemunafiqan dan kesombongan dihormati
Yang menjaga Al-Qur’an dan Sunnah dijauhi

Yang tak berilmu agama teriak lantang
Yang berilmu agama hanya diam meradang
Yang sudah banyak belajar malas berbuat
Yang rajin berbuat malas belajar
Yang kiai belum tentu Kiai
Yang bukan Santri tidak mau belajar pada Kiai

Yang Islam tidak tahu Islam
Yang tak beriman merasa beriman
Yang berdakwah mencari ketenaran
Yang berdiskusi mempertahankan golongan
Yang pandai ilmu agama saling menghujat
Yang punya sedikit ilmu agama saling mengumpat

Yang awam agama lari pating besasat
Yang dibohongi tidak mengerti dikibuli
Yang dikibuli lama-lama mengikuti
Yang dikibuli malah berjihad berani mati
Yang kiai tak punya hati
Yang santri akalnya mati

Negeri para Wali
Negeri para Kiai
Negeri yang punya MUI
Tapi masih ada yang mengaku nabi
Ngakunya seorang Kiai
Tak tahunya mencabuli santri

Tiap sudut kampung pesantren berdiri
Lokalisasi dan rumah judi semakin tinggi
Sabtu sampai minggu pergi mengaji
Ketika punya jabatan jangan lupa korupsi
Tiap tahun pergi ke Tanah Suci
Tetap cari pungli dan menang sendiri

Kiai mana yang mesti diikuti
Fatwa siapa yang harus dipatuhi
Mana yang munafiq
Mana yang beriman
Mana yang pura-pura kyai
Siapa santri siapa yang berlagak santri

Hanya hati kita yang mengerti
Sudahkah kita memiliki iman yang murni?
Yang tahu hanya Ilahi yang Maha Tinggi
Wallahu A’lam bi shawab.


                                     dibacakan pada acara Kenduri Cinta di Taman Ismail Marzuki.